Now | Banda Aceh – Inovasi kuliner dari tiga mahasiswi Universitas Syiah Kuala (USK), Bhoi Morica, berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus di Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE) 2025 yang diselenggarakan di Korea International Exhibition Center, Korea Selatan.
Tim inovator tersebut terdiri dari Nelli Desianti dari Jurusan Pendidikan Ekonomi FKIP, Sarah Salsabil dari Biologi FMIPA, dan Putri Salsabila Rinaldi dari Statistika FMIPA.
Ketua tim, Nelli Desianti, menjelaskan Bhoi Morica merupakan kue tradisional khas Aceh yang diolah dengan bahan dasar daun kelor dan biji pepaya. Inovasi ini hadir sebagai solusi alami mencegah stunting pada balita dan ibu hamil, sekaligus menjadi obat cacing (anthelmintik).
Gagasan Bhoi Morica lahir dari keprihatinan atas tingginya angka stunting dan infeksi cacingan di Aceh. Di bawah bimbingan dosen A Abdul Razak, tim berupaya menciptakan produk yang mampu mengatasi kedua masalah ini secara efektif dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan. Kue Bhoi dipilih sebagai basis inovasi karena dikenal sebagai pangan lokal kaya protein.
Nelli menambahkan, daun kelor kaya akan nutrisi penting seperti vitamin A, kalsium, dan zat besi, serta berperan sebagai antioksidan. Sementara itu, biji pepaya yang diolah menjadi tepung memiliki sifat antibakteri dan anticacing alami. Kombinasi kedua bahan ini diharapkan dapat meningkatkan gizi, mencegah stunting, dan mengatasi infeksi cacingan.

KIWIE 2025 sendiri merupakan ajang kompetisi internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Korea Women Inventors Association (KWIA), bekerja sama dengan Korean Intellectual Property Office (KIPO). Acara ini juga didukung oleh berbagai kementerian dan lembaga di Korea Selatan, serta World Intellectual Property Organization (WIPO).
"Ajang ini dirancang untuk mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan perempuan, memberikan platform untuk menampilkan karya inovatif, serta membuka peluang kolaborasi dan akses ke pasar global," ujar Nelli, seperti dikutip dari Laman USK, Sabtu, 8 Agustus 2025.
Kompetisi tersebut diikuti oleh 445 penemuan dari Korea Selatan, 312 penemuan dari 16 negara, serta 80 perusahaan internasional.
Dalam ajang bergengsi ini, ketiga mahasiswi USK mempresentasikan inovasi mereka dengan judul "Bhoi Morica: an Innovative Nutritious Traditional Cake as a Natural Anthelmintic and Stunting Prevention Solution for Toddlers and Expecting Mothers". Berkat presentasi tersebut, tim berhasil membawa pulang Silver Medal, Special Award, dan Special Prize.
Melalui Bhoi Morica, Nelli dan timnya berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan lokal yang bergizi dan sehat. Selain itu, mereka juga berharap inovasi ini dapat memberdayakan ekonomi masyarakat melalui produksi skala komunitas.
"Harapan kami Bhoi Morica menjadi solusi inovatif mengatasi stunting dan infeksi cacingan di Provinsi Aceh."*